

Gedung Heritage BI
Gedung De Javasche Bank Surakarta sekarang dikenal sebagai Museum Bank Indonesia Surakarta. Gedung ini dibangun pada tahun 1867 sebagai cabang dari De Javasche Bank, bank sentral Hindia Belanda sebelum berdirinya Bank Indonesia. Gedung ini dirancang oleh Biro Arsitek dan Insinyur Fermont-Cuypers, yang didirikan oleh E.H.G.H. Cuypers dan A.A. Fermont. Kantor ini menjadi cabang DJB pertama yang dibuka di wilayah pedalaman Jawa, berbeda dari kebiasaan sebelumnya yang selalu berada di daerah pesisir. DJB sendiri adalah bank sirkulasi milik pemerintah Hindia Belanda yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang. Pada masa revolusi, kantor ini menjadi tempat pertemuan penting antara Perdana Menteri Sutan Sjahrir, Sri Susuhunan Pakubuwono XII, dan Sri Mangkoenegoro VIII. Kantor sempat ditutup saat pendudukan Jepang dan kemudian dibuka kembali hingga akhirnya dinasionalisasi menjadi bagian dari Bank Indonesia pada 1951. Kini, bangunan bersejarah ini tidak hanya merekam jejak transformasi BI sebagai bank sentral, tetapi juga menggambarkan kontribusinya dalam bidang ekonomi serta menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia.