Kyai Telingsing (The Ling Sing) adalah seorang pelukis dan pemahat terkenal dari negeri Tiongkok. Setelah kedatangannya di Kudus, ia kemudian mendirikan sebuah masjid dan pesantren di kampung Nganguk. Sunan Kudus adalah salah satu murid di pesantren ini. Sejak kedatangannya, Kyai Telingsing kemudian menurunkan keturunan yang juga ahli dalam seni lukis dan ukir atau dalam bahasa Jawa disebut sungging. Selanjutnya keturunan ini membentuk sebuah komunitas Tionghoa muslim di selatan Masjid Menara. Daerah ini oleh masyarakat kemudian dinamakan Desa Sunggingan yang berarti “tempat para ahli ukir” di sebelah selatan Desa Demangan. Kyai Telingsing juga dimakamkan di daerah ini (Graaf dan Pigeaud, 2001: 111). Seperti halnya makam Sunan Kudus, makam Kyai Telingsing didominasi oleh batu bata merah yang mengelilingi makam.