Kehadiran Mbah Sambu di Lasem adalah atas permintaan Adipati Lasem, Tejakusumo, untuk menyebarkan Islam di wilayah ini. Selain menyebarkan agama Islam, ia juga dikenal berjasa dalam meredam aksi perompak yang menimbulkan kekacauan di pusat kota Lasem. Saat itu, wilayah Lasem adalah sebuah wilayah kekuasan tersendiri yang meliputi Sedayu, Gresik, Tuban, Rembang, Pati, dan Jepara. Atas jasanya itu, Mbah Sambu yang juga menantu Adipati Lasem diberi tanah perdikan, yang saat ini menjadi lokasi Masjid Agung Lasem saat ini. Mbah Sambu juga berhasil mengusir Kompeni VOC dari Rumah Gedong yang bermarkas di Desa Kauman, Karang Turi. Setelah rumah itu kosong dan berhasil dikuasai oleh Mbah Sambu, ia memberi kesempatan kepada beberapa warga untuk menempatinya sementara waktu. Hal ini termasuk berlaku untuk yang berstatus bara (mencari kerja), selama mereka tidak mampu membeli atau menyewa rumah atau kontrak. Berbeda dari makam yang disakralkan lainnya, makam Mbah Sambu berada di area yang terbuka, bersama dengan tokoh-tokoh Lasem yang lainnya.