MUSEUM R.A. KARTINI REMBANG

Merupakan museum khusus yang didirikan atas prakarsa dari Bupati Rembang Drs. Adnan Widodo (1967) untuk mengenang jasa-jasa tokoh emansipasi wanita R.A. Kartini. Pada awal dibuka, museum ini hanya seluas kamar yang ditempati R.A. Kartini selama menjadi istri bupati Rembang R.M.A.A DjojoAdhiningrat, sehingga disebut Museum Kamar Pengabadian RA. Kartini

Pada tahun 2011 Museum Kamar Pengabadian RA. Kartini ini mendapat revitalisasi dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI. Hal ini atas Kebijakan bupati pada masa itu Moch. Salim, M.Hum melepaskan rumah dinas bupati untuk dimanfaatkan menjadi museum secara keseluruhan. Sejak saat itu Museum Kamar Pengabadian R.A. Kartini berubah nomenklaturnya menjadi Museum R.A. Kartini Rembang. Luas bangunan museum RA. Kartini 3.732,4 m2 dan tanahnya seluas 19.306 m2.

Gambar 15. Gapura Museum R.A. Kartini di Jepara 

(Sumber: Dokumentasi Tim Peneliti, 2024). 

Museum R.A. Kartini Rembang menempati pendopo dan bangunan induk yang pernah digunakan sebagai Rumas Dinas Bupati Rembang, dan dulunya pernah ditinggali oleh R.A. Kartini bersama suaminya K.R.M Adipati Ario Djojoadhiningrat, Bupati Rembang (1889- 1912).

Sekilas, bangunan museum ini terlihat berarsitektur khas Jawa dengan pendopo besar di bagian depannya, namun sebenarnya ada unsur kolonial dari bangunan itu, yaitu pada bagian kolomnya. Kolom-kolom bergaya Eropa terbuat dari bahan campuran kapur dan pasir. Ada 20 pilar putih polos, 10 pilar putih besar bergerigi, dan 4 pilar utama berbentuk soko guru dari kayu jati.

Meski terlahir dan besar di Kabupaten Jepara, nama Raden Ayu Kartini atau yang lebih dikenal dengan Raden Ajeng Kartini ternyata lebih banyak berkiprah di bumi Kabupaten Rembang. Sejak dipersunting oleh Bupati Rembang Raden Adipati Aryo Singgih Joyodiningrat pada tahun 1903, Kartini yang kala itu berusia 24 tahun harus meninggalkan tanah kelahirannya Jepara dan mengikuti suaminya ke Rembang.

Dalam kehidupan rumah tangga dimana menyandang status bukan sebagai istri pertama membuat Kartini mulai giat menorehkan hobinya menulis lewat surat-suratnya tentang emansipasi wanita. Kepada sahabatnya pasangan suami istri warga Belanda, J.H Abendanon dan Rosita Manuela, Kartini tak henti-hentinya melakukan korespondensi mencurahkan isi hatinya dan bertukar pikiran.

 

Gambar 19. Tampak muka Museum R.A. Kartini Rembang di kompleks Rumah Dinas Bupati Rembang, Jawa Tengah (Sumber: Dokumentasi Tim Peneliti, 2024)